Alat Musik Djembe: Kombinasi Keterampilan Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Alat Musik Djembe: Kombinasi Keterampilan Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Pendahuluan

Alat musik selalu menjadi bagian penting dari budaya manusia sepanjang sejarah. Dari batu dan kayu hingga logam dan plastik, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat instrumen musik bervariasi. Namun, di Afrika Barat, salah satu alat musik yang paling terkenal adalah djembe, yang terbuat dari kulit hewan, kayu, dan tumbuhan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, pembuatan, dan budaya di sekitar alat musik djembe. Kita akan mengeksplorasi hubungan antara manusia, hewan, dan tumbuhan dalam membuat dan memainkan alat musik ini.

Sejarah Djembe

Djembe berasal dari Afrika Barat dan secara tradisional digunakan oleh orang-orang di Mali, Guinea, Senegal, dan negara-negara lain di daerah ini. Alat musik ini digunakan dalam upacara pernikahan, pemakaman, dan ritual keagamaan, serta dalam pertunjukan musik dan tari.

Menurut legenda, djembe pertama kali dibuat oleh suku Manding pada abad ke-12. Namun, tidak ada catatan tertulis yang menunjukkan kapan instrumen ini pertama kali digunakan. Beberapa ahli sejarah percaya bahwa djembe muncul pada abad ke-13 atau ke-14, tetapi ini hanya perkiraan.

Pembuatan Djembe

Djembe dibuat dari tiga bahan utama: kulit hewan, kayu, dan tumbuhan. Kulit kambing atau sapi yang dikeringkan digunakan untuk menutupi bagian atas drum. Kayu yang digunakan untuk membuat bingkai drum harus kuat dan tahan lama. Di Afrika Barat, kayu dari pohon lenju atau pohon cedrelinga digunakan untuk membuat djembe.

Tumbuhan juga menjadi bagian penting dari pembuatan djembe. Dalam beberapa budaya Afrika, serat kora atau sisal digunakan untuk membuat tali yang mengikat kulit pada bingkai drum. Beberapa produsen djembe bahkan menambahkan hiasan dari benang kolorit atau kain ke bagian atas drum.

Peran Hewan dalam Pembuatan Djembe

Kulit hewan adalah bahan utama dalam pembuatan djembe. Kulit yang digunakan harus tipis dan fleksibel agar bisa menghasilkan suara yang baik. Kulit kambing atau sapi biasanya digunakan untuk membuat djembe. Kulit-kulit ini direndam dalam air selama beberapa jam, lalu ditekan dengan batu untuk membuatnya lebih lentur. Setelah kulit dikeringkan, bagian atas djembe dipasang pada bingkai drum menggunakan tali yang terbuat dari serat tumbuhan.

Namun, pembuatan djembe juga dapat memengaruhi populasi hewan tertentu. Di beberapa daerah, kekurangan kulit kambing dan sapi menyebabkan banyak orang beralih ke kulit binatang lainnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
WhatsApp chat